Langit yang kusam
Titik demi
titik air hujan menetes di jendela kelas ku... menatap langit yang kusam tak
ada bedanya dengan perasaan ku kini. Tak ada senyum, tawa, dan bahagia seperti
alam yang menangis hati ku pun menangis. ku tunggu hingga hujan mereda sampai
tak sadarkan diri aku pun terlelap di kaca jendela.
Aku berjalan
menuju lorong kelas, di ujung lorong ku lihat si kotak jelek (nama panggilanku untuknya), berdiri dari kejahuan sana. tersunggingkan sedikit senyum di raut wajahku
tapi sayang ia tak melihatku menatapnya. kadang aku selalu berangan-angan dapat
menyentuh wajahnya, melihat senyumnya, dan tertawa bersamanya. Tetapi aku tahu
itu hanyalah khayalan mimpi yang tak akan pernah jadi nyata karena aku mungkin
bukan orang yang pantas dengannya ia pintar dan menarik perhatian sehingga
banyak orang yang menyukainya. tapi kadang kulihat ia berbeda penyendiri dan
kadang bersikap dingin.
Kesedihan yang
tak pernah berakhir hanya dapat melihatnya dari jauh dan selalu berangan-angan
berharap dirinya dapat menyambutku dengan ramah, tapi nikmati saja aku yakin
suatu saat keajaiban akan datang. Fikirku sambil melangkahkan kedua kaki ku ini
menjauh dari dia.....
JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar