Jumat, 16 Januari 2015

Langit yang kusam

Langit yang kusam
Titik demi titik air hujan menetes di jendela kelas ku... menatap langit yang kusam tak ada bedanya dengan perasaan ku kini. Tak ada senyum, tawa, dan bahagia seperti alam yang menangis hati ku pun menangis. ku tunggu hingga hujan mereda sampai tak sadarkan diri aku pun terlelap di kaca jendela.
Aku berjalan menuju lorong kelas, di ujung lorong ku lihat si kotak  jelek (nama panggilanku untuknya),  berdiri dari kejahuan sana.  tersunggingkan sedikit senyum di raut wajahku tapi sayang ia tak melihatku menatapnya. kadang aku selalu berangan-angan dapat menyentuh wajahnya, melihat senyumnya, dan tertawa bersamanya. Tetapi aku tahu itu hanyalah khayalan mimpi yang tak akan pernah jadi nyata karena aku mungkin bukan orang yang pantas dengannya ia pintar dan menarik perhatian sehingga banyak orang yang menyukainya. tapi kadang kulihat ia berbeda penyendiri dan kadang bersikap dingin.
Kesedihan yang tak pernah berakhir hanya dapat melihatnya dari jauh dan selalu berangan-angan berharap dirinya dapat menyambutku dengan ramah, tapi nikmati saja aku yakin suatu saat keajaiban akan datang. Fikirku sambil melangkahkan kedua kaki ku ini menjauh dari dia.....
JJJ






Tidak ada komentar:

Posting Komentar